Live Streaming vs Iklan: Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis Kamu di 2025?

Live Streaming vs Iklan: Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis Kamu di 2025?


Pendahuluan: Dunia Bisnis Berubah — Konsumen Pun Berubah

Di tahun 2025, pola belanja masyarakat Indonesia mengalami perubahan yang sangat cepat. Konsumen tidak hanya melihat produk, mereka ingin merasakan pengalaman, melihat bukti nyata, dan mendapatkan respons langsung sebelum membeli. Di sinilah live streaming muncul sebagai kekuatan baru dalam dunia pemasaran.

Onespace Blog

Namun, pada saat yang sama, iklan berbayar (ads) masih menjadi salah satu pilar terkuat dalam digital marketing. Banyak bisnis mengandalkan iklan untuk mendapatkan traffic, leads, dan penjualan stabil setiap bulan.

Pertanyaannya:

Manakah yang lebih efektif? Live streaming atau iklan? Dan bagaimana cara menggabungkannya untuk hasil maksimal?

Artikel ini memberikan pembahasan mendalam, praktis, dan data-driven. Cocok untuk bisnis UMKM, brand besar, startup, dan pelaku industri apa pun yang ingin meningkatkan penjualan di 2025.

Mengapa Perbandingan Ini Penting di 2025?

Era 2025 adalah titik perubahan besar dalam perilaku konsumen.

1. Konsumen ingin interaksi, bukan hanya melihat iklan

Pembeli modern lebih percaya video real-time daripada visual yang diedit.
Live streaming membantu:

- Mengurangi keraguan
- ​Menjawab pertanyaan secara langsung
- Memicu impuls beli

2. Iklan semakin mahal

CPM & CPC di Facebook, Instagram, TikTok, dan Google naik setiap tahun.

Tidak semua bisnis mampu bertahan hanya dengan ads.

3. Algoritma platform lebih memprioritaskan live

TikTok, Shopee, dan Instagram memberikan push besar pada konten live, karena:

-  Meningkatkan waktu penggunaan aplikasi
- Membuat user lebih engaged
- Meningkatkan transaksi

4. Persaingan digital makin ketat

Hampir semua bisnis pasang iklan. Tapi tidak semua bisnis bisa live dengan efektif.
Ini menjadi peluang besar bagi mereka yang mau fokus pada live.

Apa Itu Live Streaming dalam Bisnis?

Live streaming bisnis adalah siaran langsung yang dilakukan brand untuk memasarkan produk, menjalin interaksi real-time dengan audiens, serta mendorong penjualan melalui konten yang lebih natural dan interaktif.

Onespace Blog - Live Streaming vs Iklan: Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis Kamu di 2025?

Contoh platform:

- TikTok Live
- Shopee Live
- Instagram Live
- YouTube Live

Jenis bisnis yang banyak menggunakan live streaming:

- Fashion
- F&B
- Kosmetik
- Gadget & accessories
- Home & living

Kekuatan Utama Live Streaming

1. Interaksi real-time

Penonton bertanya → Host menjawab → Trust terbentuk langsung.

2. Konversi impulsif

Penonton merasa “terlibat” dan “ingin cepat mengambil kesempatan promo live”.

3. Edukasi produk alami

Tidak perlu editing — lebih autentik.

4. Biaya rendah

Cukup smartphone + lampu ring + host.

Kelemahan Live Streaming

- Bergantung pada kemampuan host
- Butuh konsistensi
- Performa tidak selalu stabil
- Membutuhkan waktu panjang (1–3 jam per sesi)

Apa Itu Iklan Berbayar (Ads)?

Iklan berbayar adalah promosi digital yang muncul berdasarkan algoritma targeting platform.

Tujuannya:

Onespace - Live Streaming vs Iklan: Strategi Bisnis Paling Efektif 2025

- Meningkatkan awareness
- Mendatangkan traffic
- Menghasilkan lead
- Mendorong penjualan

Jenis Ads Terpopuler:

- Meta Ads (Facebook & Instagram)
- Google Ads
- TikTok Ads
- Marketplace Ads

Kekuatan Utama Ads

1. Cepat menjangkau ribuan orang

Hanya butuh beberapa klik untuk mengatur target.

2. Stabil

Hasil lebih konsisten dan bisa diulang.

3. Terukur

Data lengkap: CPC, CTR, ROAS, dll.

Onespace Blog - Live Streaming vs Iklan: Strategi Bisnis Paling Efektif 2025

4. Skalabilitas

Budget bisa digandakan → potensi hasil meningkat.

Kelemahan Ads

- Algoritma bisa berubah sewaktu-waktu
- Biaya makin mahal
- Persaingan tinggi
- Perlu skill teknis untuk optimasi

Live Streaming vs Iklan — Perbandingan Detil

1. Trust & Kredibilitas

Live Streaming

- Real-time
- Natural
- Penonton melihat produk secara langsung
- Bisa melihat reaksi host, tekstur, warna asli

Dampak: Meningkatkan trust tinggi → premium untuk closing cepat.

Iklan

- Terlihat profesional
- Bernilai branding jangka panjang
- Kadang dianggap “salesy”
- Trust baru terbentuk setelah beberapa kali tayang

Pemenang di aspek trust: Live Streaming

2. Kecepatan Menjangkau Audiens

Live Streaming

- Algoritma mendorong konten live lebih besar
- Bergantung pada waktu streaming
- Butuh konsistensi

Iklan

- Dapat menjangkau ribuan orang dalam hitungan menit
- Bisa diatur dengan detail (lokasi, minat, usia, dll.)
- Skalabilitas tinggi

Pemenang: Iklan (Ads)

3. Biaya

Live Streaming

- Biaya rendah
- Bisa dilakukan internal
- Tidak perlu modal besar
- Butuh biaya host jika ingin lebih profesional
- Butuh lighting, mic, background agar hasilnya maksimal

Iklan

- Bisa dimulai dari biaya kecil
- Tidak efektif jika tidak tahu cara optimasi
- CPM/CPC makin mahal di 2025

Pemenang biaya kecil: Live Streaming

Pemenang efisiensi saat sudah mahir: Ads

4. Konversi Penjualan

Live Streaming

- Penonton membeli secara impulsif
- Ada FOMO: “Sisa 3, siapa cepat dia dapat!”
- Efektif untuk flash sale
- Penjualan naik turun tergantung host & jam tayang

Iklan

- Konversi stabil
- Bisa retargeting
* Bagus untuk lead jangka panjang

Pemenang konversi cepat: Live Streaming
Pemenang stabil jangka panjang: Ads

5. Branding & Awareness

Live Streaming

- Membangun kedekatan
- Brand lebih “hidup”
- Sulit menjaga kualitas visual

Iklan

- Bisa dibuat profesional
- Meningkatkan brand authority
- Konsisten

Pemenang branding: Ads

Tren Live Streaming & Ads di 2025 (Indonesia)

1. Live Commerce TikTok & Shopee makin dominan

Konsumen sudah terbiasa belanja sambil menonton.

2. Host jadi faktor penting

Brand makin serius memilih host karena perannya setara “sales utama”.

3. Ads makin mahal, tapi makin presisi

Menggunakan data perilaku belanja real-time.

4. Konsumen Indonesia semakin impulsif

Live streaming memanfaatkan hal ini secara optimal.

5. Kombinasi live + ads menjadi standar baru

Brand besar sudah melakukan — UMKM mulai mengikuti.

Bagaimana Cara Menggabungkan Live Streaming dan Iklan agar Maksimal?

1. Iklan → Traffic ke Live Streaming

Strategi paling umum:

- Buat iklan “Join Live Sekarang!”
- Arahkan penonton ke sesi live
- Penjualan meledak saat live


Onespace - Ads

2. Live Streaming → Retargeting Ads

- Klip terbaik dari live dipakai sebagai bahan iklan

- Orang yang sering menonton live ditarget ulang

3. Gunakan Promo Eksklusif Saat Live

Contoh:

“Yang nonton live dapat diskon 50% + bonus!”

4. Gunakan CTA kuat sebagai penentu

- “Ketik 1 kalau mau link pembelian!”
- “Checkout sekarang, stok terbatas!”
- “Harga naik setelah live selesai!”

Jenis Bisnis yang Paling Cocok Menggabungkan Live + Ads

- Fashion (baju, tas, sepatu)
- Beauty (skincare & makeup)
- Elektronik kecil (earphone, aksesoris HP)
- Home & living
- Makanan (ready-to-drink, frozen food)

Untuk sektor jasa seperti:

- Konsultan
- Legalitas usaha
- Edukasi

Live streaming tetap berguna untuk edukasi & awareness, sementara iklan tetap menjadi sarana utama untuk lead.

Bisnis Jasa — Apakah Live Tetap Berguna?

Jawabannya: YA, tapi fungsinya berbeda.

Untuk jasa seperti:

-  Legalitas usaha (contoh: layanan pendirian PT, Virtual Office)
- Konsultan
- Edukasi
- Perpajakan
- Notaris

Live streaming berfungsi untuk:
- edukasi
- Q&A
- meningkatkan brand authority
- mendatangkan lead organik

Sedangkan closing tetap banyak terjadi lewat iklan + follow-up sales.

Penutup: Mulai Sekarang, Jangan Pilih Salah Satu — Gabungkan Keduanya

Jika bisnis ingin berkembang di 2025, strategi pemasaran harus fleksibel dan mengikuti perilaku konsumen. Live streaming memberikan interaksi dan kepercayaan, sementara iklan memberikan jangkauan dan stabilitas.

Kesimpulannya:

Live Streaming = Trust + Closing Cepat

Iklan = Reach + Konsistensi + Lead Stabil

Gabungan = Omset Meledak

Kamu ada pertanyaan?
Silahkan bertanya!