Padel: Strategi Networking Baru di Lapangan


Bayangkan kamu sedang bermain olahraga yang seru, berkeringat, tertawa bersama teman, lalu selesai main langsung ngobrol sambil ngopi dan dari situ, eh ternyata jadi kenalan sama calon klien, partner bisnis, atau bahkan investor. Nah, itulah kekuatan padel—olahraga yang kini nggak cuma jadi tren gaya hidup, tapi juga mulai dilirik sebagai strategi networking baru di kalangan profesional dan pebisnis.

Apa Itu Padel dan Mengapa Sedang Naik Daun?

Padel adalah olahraga raket yang cara bermainnya mirip dengan tenis dan squash, tapi dimainkan di lapangan yang lebih kecil dan tertutup dengan dinding kaca yang bisa memantulkan bola. Biasanya dimainkan secara ganda (2 vs 2), padel lebih mudah dipelajari oleh pemula dan tidak memerlukan kekuatan besar layaknya tenis. Hasilnya? Olahraga ini inklusif, seru, dan bisa langsung dinikmati siapa saja sejak permainan pertama.

Padel berasal dari Meksiko, tapi populer banget di Spanyol dan Amerika Latin. Sekarang, olahraga ini lagi naik daun juga di Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Surabaya. Banyak lapangan padel baru bermunculan, lengkap dengan kafe, lounge, serta area santai dan komunitasnya pun berkembang dengan cepat. Tak heran jika suasananya sangat mendukung interaksi sosial, menjadikan padel sebagai sarana networking yang alami.

Kenapa padel jadi favorit? Karena:

  • Mudah dimainkan, bahkan buat pemula.

  • Nggak terlalu berat secara fisik.

  • Sangat sosial—mainnya bareng, bukan sendirian.

  • Ser! Ada kompetisinya, tapi tetap fun.

Dan disinilah keunikannya: padel bisa jadi ajang olahraga, nongkrong, sekaligus networking dalam satu waktu.

Kenapa Padel Cocok untuk Networking?

Zaman sekarang, networking bukan lagi sekadar hadir di seminar, bagi-bagi kartu nama, atau makan siang bareng kolega. Orang-orang mulai mencari cara yang lebih santai, otentik, dan menyenangkan untuk terhubung. Nah, padel menawarkan semuanya.

1. Interaksi Sosial Terbentuk Secara Alami

Main padel nggak kayak meeting formal yang kaku. Kamu bisa kenal orang baru sambil bergerak, berkeringat, dan ketawa bareng. Dalam satu permainan berdurasi 60–90 menit, kamu bisa berinteraksi, bercanda, hingga mengatur strategi bersama rekan setim maupun lawan. Chemistry yang terbentuk di lapangan seringkali lebih kuat daripada sekadar tukar kartu nama.

2. Koneksi Tanpa Batasan Jabatan

Padel menyatukan siapa saja di satu lapangan, ada CEO, manajer, pengusaha muda, bahkan investor. Di sini, semua pemain setara: yang penting adalah kerja sama dan komunikasi. Justru di sinilah keunikan padel sebagai sarana networking: kamu tak perlu menyusun pitch atau proposal, cukup main dan biarkan hubungan berkembang secara organik.

3. Lingkungan yang Positif dan Produktif

Olahraga memicu hormon endorfin yang meningkatkan mood dan kepercayaan diri. Jadi, tidak hanya menjalin koneksi, kamu juga merasa lebih bugar dan bersemangat. Banyak ide bisnis hebat bahkan lahir dari percakapan setelah sesi padel di ruang ganti atau sambil menyeruput kopi setelah bermain.

Komunitas Padel: Tempat Bertemunya Banyak Industri

Salah satu daya tarik padel adalah komunitasnya. Banyak pemain padel berasal dari latar belakang yang beragam: pengusaha, profesional muda, startup founder, bahkan influencer. Di sinilah potensi networking sangat terasa.

Komunitas-komunitas ini sering bikin event seperti:

  • Turnamen antar startup

  • Padel meet-up & business talk

  • Kelas pemula bareng pelatih profesional

  • Charity match atau padel for a cause

Semua kegiatan ini membuka ruang interaksi yang lebih cair, hangat, dan penuh peluang.

Bahkan sekarang sudah ada event bertema “Padel & Pitch” di mana startup pitching ide mereka setelah main padel bareng calon investor.

Pandangan Bisnis: Peluang yang Terbuka Lebar

Di luar manfaat pribadi dan jaringan, padel juga menyimpan potensi besar dari sisi bisnis. Banyak pelaku usaha mulai melihat padel sebagai ekosistem yang bisa dikembangkan, mulai dari layanan hingga produk. Beberapa contoh peluangnya:

  • Lapangan & fasilitas padel: Investasi bikin lapangan padel di kota besar mulai diminati karena kebutuhan makin tinggi.

  • Retail perlengkapan: Raket, bola, apparel padel—ini bisa jadi lini produk khusus.

  • Pelatih & kelas privat: Permintaan instruktur padel profesional terus meningkat.

  • Event management: Mengorganisir turnamen atau padel corporate gathering bisa jadi bisnis tersendiri.

  • Kolaborasi brand: Banyak brand mulai aktif mensponsori turnamen atau membuka booth di event padel sebagai cara menjangkau target audiens yang berkualitas.

Artinya, buat kamu yang bergerak di dunia bisnis, padel bisa jadi arena baru untuk berinovasi, membangun brand, atau bahkan mencari market yang belum banyak disentuh.

Tips Mulai Networking Lewat Padel

Kalau kamu tertarik menjadikan padel sebagai bagian dari strategi membangun relasi, coba mulai dari langkah-langkah kecil berikut:

  • Cari lapangan padel terdekat — Beberapa tempat seperti Senayan, Kemang, atau BSD sudah punya fasilitas padel yang lengkap.

  • Gabung komunitas — Cari akun Instagram komunitas padel lokal, biasanya mereka aktif bikin kegiatan.

  • Bawa teman atau rekan bisnis — Undang main bareng, suasana main bareng biasanya bikin ngobrol lebih akrab.

  • Ikuti event atau turnamen — Nggak harus menang, tapi dari situ kamu bisa kenalan dengan banyak orang baru.

  • Nikmati prosesnya — Jangan buru-buru jualan atau promosi. Fokus aja pada koneksi dan relasi. Bisnis akan datang sebagai bonus.

Kesimpulan: Networking Bukan Lagi Sekadar Meeting

Padel bukan sekadar olahraga, tapi ruang pertemuan yang cair, alami, dan penuh potensi. Di balik ayunan raket dan tawa di tengah permainan, ada peluang-peluang baru yang mungkin tidak kamu temukan di ruang rapat formal. Jika kamu mencari cara berbeda untuk memperluas jaringan, memperkuat hubungan profesional, dan tetap bugar—padel adalah jawabannya.

Siap membangun koneksi baru di lapangan?

Kamu ada pertanyaan?
Silahkan bertanya!